Aksi hacker yang berhasil menyusup ke dalam jaringan Facebook memang cukup menghebohkan dunia. Bahkan sampai- sampai FBI pun diterjunkan untuk melacak pelaku.
Ya, beberapa waktu yang lalu Facebook mengakui bahwa jaringannya sempat dirasuki oleh hacker. Peristiwa ini disinyalir sudah terjadi cukup lama karena Facebook baru mengakui sebulan setelah si pelaku beraksi.
Meski demikian, Facebook mengklaim bahwa tidak ada data satu pun pengguna yang berhasil digasak pelaku. Bahkan mereka mengklaim berhasil menangkap malware yang dijadikan peretas untuk menyusup. Program jahat ini akan dipelajari lebih lanjut untuk menemukan penangkalnya.
Seperti dikutip oleh detikINET dari reuters, selain menganalisa malware yang didapat Facebook kini juga tengah bekerjasama dengan FBI untuk menemukan si pelaku.
Sejumlah jejak peretas itu pun sudah berhasil dikumpulkan, dan merujuk kepada sekelompok hacker yang berada di China. Pembobol Facebook juga disinyalir bertanggung jawab terhadap aksi peretasan lainnya yang dialami Twitter, New York Times, Washington Post, dan Wall Street Journal.
Semoga bermanfaat dan jika anda suka dengan artikel ini jangan lupa klik tombol "LIKE" berikut atau dibawah ini:
[source]
Ya, beberapa waktu yang lalu Facebook mengakui bahwa jaringannya sempat dirasuki oleh hacker. Peristiwa ini disinyalir sudah terjadi cukup lama karena Facebook baru mengakui sebulan setelah si pelaku beraksi.
Meski demikian, Facebook mengklaim bahwa tidak ada data satu pun pengguna yang berhasil digasak pelaku. Bahkan mereka mengklaim berhasil menangkap malware yang dijadikan peretas untuk menyusup. Program jahat ini akan dipelajari lebih lanjut untuk menemukan penangkalnya.
Seperti dikutip oleh detikINET dari reuters, selain menganalisa malware yang didapat Facebook kini juga tengah bekerjasama dengan FBI untuk menemukan si pelaku.
Sejumlah jejak peretas itu pun sudah berhasil dikumpulkan, dan merujuk kepada sekelompok hacker yang berada di China. Pembobol Facebook juga disinyalir bertanggung jawab terhadap aksi peretasan lainnya yang dialami Twitter, New York Times, Washington Post, dan Wall Street Journal.
Semoga bermanfaat dan jika anda suka dengan artikel ini jangan lupa klik tombol "LIKE" berikut atau dibawah ini:
[source]
0 comments:
Post a Comment